Selasa, 30 Juni 2015

23.57 - No comments

Vital Sign


  Vital sign adalah pemeriksaan selanjutnya setelah dilakukannya anamnese terhadap seorang pasien. Vital sign dilakukan agar didapatnya keterangan-keterangan tambahan terhadap dugaan penyakit yang bisa kita tentukan. Vital sign terdiri dari pemeriksaan denyut nadi, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan pernafasan dan pemeriksaan suhu tubuh.
    Pemeriksaan denyut nadi dilakukan seorang dokter terhadap pasien dengan cara palpasi terhadap bagian arteri radialis dari pasien dan menghitung berapa jumlah dari denyut nadi yang dihasilkan pasien dalam waktu 60 detik, batasan normal dari denyut nadi adalah 60-100 x/menit, sedangkan jika <60 dinamakan "Bradycardia" dan jika denyut nadi >100 disebut "Tachycardia". Dan untuk pemeriksaan tekanan darah menggunakan alat yang dinamakan Sygmomanometer/ tensi dan juga stetoscope. Dimana dengan menentukan tekanan darah menggunakan tensi dan stetoscope akan didapati yang dinamakan tekanan sistole/diastole, yang dimana batasan normal adalah 120/80.


  Lalu juga dilakukan pemeriksaan pernafasan dimana yang dilihat adalah dari kembang atau kempisnya bagian dada pasien saat sedang bernafas dengan normal. Diusahakan saat penghitungan pernafasan pasien tidak mengetahui bahwa kita sedang melakukan penghitungan dikarenakan jika pasien mengetahui hal tersebut pasien dapat saja melakukan hal yang merubah frekuensi pernafasannya. Penghitungan pernafasan dilakukan dalam waktu 1 menit dimana yang dikatakan normal adalah 16-20 x/menitnya. Lalu pemeriksaan suhu tubuh dengan menggunakan alat Thermometer yang di letakkan pada bagian ketiak dari pasien. Angka normal dari suhu tubuh adalah 36,8-37,2C.

23.46 - No comments

Pengertian Anamnese



   Anamnese adalah suatu tindakan dari tenaga medis dimana melakukan wawancara terhadap pasien yang memiliki keluhan agar didapati keterangan-keterangan yang di perlukan untuk pemeriksaan selanjutnya dan menegakkan diagnosa.
     Anamnese dibagi atas 2 :
   1. Autoanamnese : Dimana kegiatan wawancara dilakukan antara dokter terhadap pasien yang memiliki keluhan.
   2. Alloanamnese  : Dimana kegiatan wawancara dilakukan antara dokter terhadap orang yang terdekat dari pada pasien dikarenakan alasan tertentu seperti jika pasien sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri dan jika pasien adalah seorang anak-anak maka kita menanyakan pada ibu dari anak tersebut.

     Yang dapat ditanya pada anamnese terdiri dari :
- Identitas Pribadi
- Keluhan Utama
- Keluhan Tambahan
- Riwayat Penyakit Terdahulu
- Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat Kebiasaan
- Riwayat Gizi
- Riwayat Sosial Ekonomi
- Riwayat Pemakaian Obat

       Dimana yang dimaksud dalam identias pribadi adalah seperti menanyakan nama pasien, alamat, pekerjaan, umur, status perkawinan, suku bangsa, serta agaman. Lalu dalam keluhan utama dan tambahan menggunakan metode yang dinamakan "OLD CART". Dimana "O" adalah Onset atau sudah berapa lama keluhan dirasakan oleh pasien tersebut, "L" location atau bagian serta daerah mana yang menjadi keluhan dari si pasien, "D" duration adalah keluhan dirasakan pasien hilang timbul atau dirasakan secara terus menerus, lalu "C" character adalah menanyakan sifat dari keluhan pasien contoh bila pasien mengalami pusing, karakter dari pusing tersebut seperti tertusuk atau di pukul. Selanjutnya,  "A" alleviating dan aggravating atau ada tidak yang menjadi faktor memperingan atau memperberat dari keluhan si pasien. "R" adalah Radiation atau ada tidak dari satu keluhan menjalar atau berpindah ke bagian tubuh lainnya, serta yang terakhir adalah "T" dimana ditanyakan ada tidak waktu tertentu penyakit mungkin seperti contoh keluhan hanya muncul pada malam hari.
      Lalu selanjutnya menyakan riwayat penyakit terdahulu, keluarga, kebiasaan, gizi, sosial ekonomi dan riwayat pemakaian obat, dan jangan lupa menanyakan ada riwayat alergi obat atau tidak karena bisa berbahaya jika setelah melakukan terapi ternyata memiliki riwayat alergi.

Selasa, 23 Juni 2015

16.45 - No comments

Sistem Pencernaan Manusia

 
   Sistem pencernaan merupakan tahapan atau proses dimana manusia mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh yang nantinya sebadai bahan bakar dalam pembentukan energi. Sistem pencernaan nantinya akan mengubah senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah di cerna oleh tubuh.

      Sistem pencernaan manusia hampir sama dengan hewan yaitu terdapat mulut, lambung, usus dan mengeluarkan kotoran melalui anus atau rectum.
Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam :

       1.Ingesti
         Adalah tahap awal dari proses makan dimana ingesti yang dimaksudkan adalah langkah kita dalam memindahkan makanan untuk masuk ke dalam bagian penernaan awal yaitu ke mulut dengan bantuan tangan, sendok, garpu dan lain sebagainya.

      2. Pencernaan Mekanik
          Proses pencernaan mekanik yaitu proses dimana mengubah makanan menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi (dent) dan bantuan lidah (linguae) dalam membolak-balikkan makanan tersebut. Proses ini bertujuan untuk membantu dan mempermudah proses pencernaan kimiawi nantinya. Proses ini dilakukan secara sadar atau dengan keinginan kita.

      3. Pencernaan Kimiawi
          Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana sehingga nantinya mudah untuk dicerna atau diserap oleh tubuh kita. Proses pencernaan kimiawi ini dibantu oleh enzim, serta asam lambung (Hcl). Proses ini dilakukan secara tidak sadar karna yang mengatur adalah enzim.
  
      4. Penyerapan
          Adalah gerakan nutrisi yang telah diubah menjadi senyawa yang sederhana tadi untuk di edarkan ke seluruh tubuh dan ke bagian tubuh yang membutuhkan atau ke bagian yang nantinya nutrisi itu dibutuhkan untuk diubah menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh tubuh. Contoh senyawa karbohidrat yaitu senyawa kompleks yang nantinya di ubah menjadi sederhana dalam bentuk glukosa, yang dimana setelah penyerapan glukosa tersebut dibutuh kan dalam proses metabolisme dalam tubuh yang dinamakan glikolisi yang dimana proses tersebut adalah proses tahap awal yang nantinya kan memberikan dampak besar bagi tubuh sebagai penghasil energi.

      5. Penyingkiran
          Yaitu penyingkiran/ pembuangan material yang tidak digunakan oleh tubuh melalaui cara defekasi, yang dimana dimaksud defekasi adalah buang air besar.

Organ Dalam Sistem Pencernaan pada Manusia
 Organ yang termasuk dalam sitem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok.

1. Saluran Pencernaan.
         Saluran pencerarnaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi oleh otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecahnya menjadi bagian yang lebi kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ yang termasuk dalam saluran pencernaan adalah : Mulut, Pharynx, Oesofagus, Gaster (lambung), Intestinum Tenue (usus halus), Intestinum Crasum (usus besar). Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.

2. Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)
    Organ tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya.Gigi dan lidah terdapat di dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memperoduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pancreas adalah aksesoris dalam sistem pencernaan.

Bagian-bagian dalam sistem pencernaan manusia ;
   1. Rongga mulut
        didalam rongga mulut didapati : - Gigi (dent),
                                                             - Gusi (ginggiva)
                                                             - Lidah (linguae), dimana lidah memiliki bagian yaitu apex (ujung lidah), corpus linguae (badan lidah), dan radix (pangkal lidah terdalam).
                                                            - Tonsila palatina
                                                            - Uvula
                                                            - Pallatum
  2. Pharynx
      pharyn memiliki 3 bagian yaitu nasopharyn bagian pharynx yang berada di belakan dari rongga hidung, oro pharynx yaitu bagian pharynx yang ada di bagian belakang ronggaa mulut dan yang terakhir laryngopharynx yaitu bagian pharynx yang ada di belakang dari larynx.

3. Oessofagus
4. Gaster (lambung)
     gaster memiliki beberapa bagian : - Fundus Ventriculi (bagian atas lambung), - Corpus ventriculi (bagian tengah dari lambung), - Pars pyloricum (bagian menyempit pada bawah lambung), - Pylorus (pintu pembatas antara lambung dan usus halus), - Curvatura Mayor (sisa lengkung lambung terbesar), - Curvatura minor (sisi lengkung lambung kecil).
5. Hepar (hati)
6. Pancreas
7. Kantung Empedu
8. Intestinum Tenue (usus halus)
    dimana usus halus memiliki 3 bagian : -Duodenum, - Jejenum, dan - Ileum
9. Intestinum Crasum (usus besar)
     dimana usus halus memiliki bagian" : - Caecum, - Appendix vermiformis, - Colon ascenden, -Colon transversum, - Colon descenden, - Colon Sigmoideum, - Rectum.
10. Anus

Proses Pencernaan Makanan dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
      Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilasse). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengadung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhanana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada Ph antara 6,8-7 dan suhu 37'C.
      Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dimana harus melewai yang terlebih dahulu kerongkongan dimana kerongkongan tersebut dikelilingi oleh otot polos yang berkerja tanpa adanya perintah dari manusia. Dilambung selanjutnya makanan akan di cerna secara kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut :
            - Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
            - Pepsin,  berfungsi untuk memecah protein menjadi peptone.
            - HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, dan juga sebagai desinfektan atau pembunuh kuman, serta merangsang pengluaran hormon  sekretin dan koleisistokinin pada usus halus.
           - Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
     Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam, makanan akan dibawa menuju duodenum. Pada duodenum terdapat enzim berikut yang berasal dari pankreas: -Amilase, enzim yang mengubah amilum menjadi gula lebih sederhana (maltosa), - Lipase, mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, -Tripsin, mengubah protein (pepton) menjadi polipeptida (amino).

     Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan di tampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya empedu dialirkan melalui saluran empedu ke duodenum. Empedu mengandung garam empedu dan zat pewarna empedu (bilirubin).
     Lalu makanan bertemu dengan enzim" lain. Enzim maltase mengubah maltosa menjadi glukosa, enzim laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa, sertas enzim sukrase mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Dan ada juga enzim peptidasi mengubah polipeptida menjadi asam amino, enzim lipase usus mengubah lemak jadi asam lemak dan gliserol.
     Selanjutnya makanan akan mengalami penyerapan (absorbsi) dan berlangsung di jejenum dan ileum. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak  dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
     Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E coli juga menghasilkan vit k. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
    Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dalam kondisi sadar.                                                        


Referensi
Sobotta. 2006. Atlas anatomi manusia. Ed 22. Jakartas ; EGC
Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi manusia. Yogyakarta; Graha Ilmu

14.45 - No comments

Rangka Manusia dan Fungsinya



      
        Kali ini kita akan membahas yang di namakan kerangka atau skletal pada manusia yang berguna sebagai pondasi bagi tubuh manusi agar bisa berdiri dan memiliki bentuk. Kenapa saya katakan seperti itu, karena tanpa adanya kerangka otomatis tidak mungkin bagian seperti otot bisa berdiri dan bergerak tanpa ada tempat untuk dirinya melekat.
Kerangka manusia terdiri dari susunan bebagai macam tulang yang saling berhubungan, terdiri dari :

·         Tulang kepada : 8 Buah
·         Tulang kerangka dada  : 25 Buah
·         Tulang wajah : 14 Buah
·         Tulang belakang dan pinggul : 26 Buah
·         Tulang telinga dalam : 6 Buah
·         Tulang lengan : 64 Buah
·         Tulang lidah : 1 Buah
·         Tulang kaki : 62 Buah

        Fungsi dari kerangka yaitu untuk menahan bagian tubuh agar tidak rubuh, lalu melindungi bagian tubuh yang halus seperti otak, jantung dan paru. Dimana otak (encephalon)  dilindungi oleh tengkorang kepala (cranium) lalu jantung (cor) dan Paru-paru (pulmo) yang ada pada regio thorax dilindungi oleh tulang-tulang costae. Lalu kerangka juga berguna untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot serta tulang juga berguna sebagai pabrik dari sel-sel darah.
              
- Tulang
                Tulang berdasarkan jenisnya dibagi atas 2 yaitu :
   1.Tulang rawan
Tulang rawan merupakan rangka penyangga pada saat tahapan embrio manusi, namun pada saat setelah dewasa sebagian besar tulang rawan akan digantikan oleh tulang keras. Pada manusia dewasa tulang rawan hanya ditemukan pada bagian-bagian tubuh manusia yang elastis seperti daun kuping, cuping hidung, dan cincin trakea.

Ada 3 jenis tulang rawan, yaitu :
·               - Tulang rawan hialin
                Tulang rawan hialin mempunyai matrix yang homogen dan bersifat halus serta transparan. Terdapat pada cincin baang tenggorokan (trakea), cuping hidung, persendian, dan antara tulang rusuk.
·            -Tulang rawan elastis
                Tulang rawan ini dikatakan elastis karena bersifat lentur dan matrixnya mengandung serat elastis bercabang-cabang, dan terdapat pada epiglotis dan bagian luar telinga.
·            -Tulang rawan fibrosa
                Tulang rawan fibrosa ini memiliki karakteristik yang kurang lentur dimana matrix dari tulang ini memiliki serat kolagen dan terdapat pada antar ruas tulang belakang (vertebrae).
Tulang keras
    -Tulang keras adalah penyokong sebagian besar rangka pada manusia. Dimana otot manusia melekat pada tulang keras pada bagian periosteum. Sel pada tulang keras di sebut dengan osteosit. Dan berdasarkan matrixnya tulang keras dibedakan lagi sebagai berikut :
·             -Tulang kompak
                Merupakan tulang dengan matriks yang bersifat padat dan rapat, misalnya lapisan luar dari tulang pipa.
·            -Tulang spons
                Tulang spons memiliki matrix berongga, misalnya tulang pipih dan tulang pendek. 

Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan menjadi 4, yaitu:
1.       Tulang pipa berbentuk tabung dan umumnya memiliki rongga-rongga. Bagian-bagian dari tulang pipa didapati pada bagian tengah dinamakan (diafisis) bagian kedua ujungnya dinamakan (epifisis) dan bagian antara epifisis dan diafisis adalah (cakraepifisi).
2.       Tulang pipih, berbentuk pipih dan berongga. Contoh dari tulang pipih yaitu tulang rusuk (costae) lalu tulang belikat (skapula) dan tulang tengkorang(cranium).
3.       Tulang pendek, berbentuk slindris dan ditemukan pada pergelangan kaki dan pergelangan tangan.
4.       Tulang tak beraturan, memiliki bentuk yang tidak beraturan dan terdapat pada tulang wajah sertang tulang belakang.






Referensi
Sobotta. 2006. Atlas anatomi manusia. Ed 22. Jakartas ; EGC
Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi manusia. Yogyakarta; Graha Ilmu